Greetings

Hello. My name is Tchi and this blog’s mine. I don’t write my own story here. I write about my RPG characters and Binjai Kingdom’s funny stories. Click here to read ‘my real stories’.

RPG Characters

RPG Characters

Tuesday, May 11, 2010

Herbologi 5, 87-88

Kira-kira kemana Profesor Sprout? Senior—sekarang sudah lulus, bukan lagi murid, jadi apakah harus dipanggil Miss? Meskipun hanya disuruh memanggil Elianor, rasanya kurang sopan—Lightdarker menggantikannya. Well, tak urung Lyssie kikuk juga. Sosok feminin dihadapannya itu tampak terlalu muda untuk mengajari para murid tahun OWL tentang seluk beluk tanaman obat di dunia sihir. Bukannya penyandang nama keluarga Arcfond itu meragukan kemampuan sang senior. Hanya… aneh melihat bukan Profesor Sprout yang menunggu mereka di rumah kaca. Pertama kali dalam waktu lima tahun ia bersekolah di Hogwarts.

Gadis berusia lima belas tahun itu mengulum bibir bawahnya ketika sang asisten guru bertanya pada mereka apa saja persiapan menjelang ujian OWL yang akan dilaksanakan akhir tahun nanti, beberapa bulan lagi. Tiba-tiba saja ia jadi gugup. Sejauh ini ia sudah belajar lebih keras dari biasanya, tidur satu jam lebih lambat dan bangun satu jam lebih awal. Ia tak berani melewati batas yang sudah ditetapkannya itu, karena ibunya sudah mewanti-wanti jika ia pasti akan jatuh sakit kalau terlalu memaksakan diri. Dan kalau ada waktu kosong di kelas, yang amat jarang terjadi, ia akan tetap membuka buku dan… belajar. Seperti seharusnya penghuni asrama elang.

Seharusnya?

Nona muda Arcfond itu mendesah. Bukan, bukan asrama yang menentukan karakter para penghuninya, melainkan karakter dominan penghuninya yang menentukan karakteristik sebuah asrama. Gadis berambut coklat itu membatin dalam hati. Ia belajar keras bukan karena ‘bertanggungjawab’ karena termasuk dalam asrama Ravenclaw yang mengutamakan kecerdasan, tapi karena sifatnya yang suka belajar… ia suka, kan? Entahlah. Akhir-akhir ini gadis itu memang sedikit stres. Mungkin karena sudah mau ujian.

Ia berusaha mendengarkan dengan fokus sementara teman-temannya bergantian menjawab. Pemilik mata keemasan itu sendiri enggan menjawab, sedang tidak ingin. Ia hanya mengetuk-ngetukkan jarinya di meja dengan sangat pelan, menunggu pelajaran yang sesungguhnya dimulai. Gadis itu ingin melihat mantan seniornya mengajar. Sayang, hal tersebut tak menjadi kenyataan. Tak lama kemudian Profesor Sprout datang mengambil alih. Beliau menyuruh mereka untuk menceritakan apa saja yang mereka ketahui tentang tanaman di hadapannya.

Itu… Mimbulus Mimbletonia, tepat seperti yang ada di gambar di buku pelajaran yang dibacanya tiga hari lampau. Ia mengacungkan jari, namun sudah didahului oleh Agustin, dan karena teman Hufflepuff-nya itu sudah menyerobot habis semua definisi yang perlu disebutkan, maka gadis itu pun menurunkan tangannya dari udara, namun tetap menyebutkan sedikit ciri-ciri yang diketahuinya, setelah Edward Dawson. Pemuda itu menjawab dan balik bertanya.

“Hanya menambahkan, Prof. Mimbulus Mimbletonia umumnya berwarna abu-abu, sementara cairan Stinksap yang dikeluarkannya berwarna hijau gelap. Lalu, menanggapi pertanyaan Mr Dawson… saya kira, seperti sudah Anda katakan tadi, Profesor Sprout, Mimbulus Mimbletonia adalah tanaman unik yang sangat langka. Mengembangbiakannya lebih sulit dibandingkan dengan tanaman lain.”

0 comments: