Greetings

Hello. My name is Tchi and this blog’s mine. I don’t write my own story here. I write about my RPG characters and Binjai Kingdom’s funny stories. Click here to read ‘my real stories’.

RPG Characters

RPG Characters

Tuesday, May 25, 2010

Konsultasi Karir, 87-88

Baiklah, ini saatnya Lyssie menentukan.

Seperti pepatah “tak ada yang lebih mengetahui karakter seseorang kecuali orang itu sendiri”, maka di sinilah ia, menunggu giliran untuk berkonsultasi dengan Profesor Flitwick mengenai karirnya di masa depan. Semua itu memang masih samar, jauh dari pelupuk mata, tapi bersiap-siap itu penting. Apalagi pelajaran NEWT dipilih berdasarkan karir yang diinginkan. Jadi ia harus memilih.

Bagaimana jika misalnya ia memilih pelajaran untuk menjadi Penyembuh tapi di tengah jalan mendapat inspirasi untuk menjadi Auror? Kira-kira boleh tidak kalau ia mengubah pelajaran NEWT-nya? Gadis bersurai coklat itu mendengus, mengetahui jawabannya dengan pasti. Jelas tidak boleh. Karena itu ia harus berpikir matang-matang. Tapi juga tidak boleh gosong. Semua pertimbangannya dua minggu terakhir akan menentukan hidupnya bertahun-tahun kelak. Nona muda Arcfond itu punya bayangan, tentu—seumur hidup ia mendambakan ingin menjadi seperti ayahnya, bekerja di Kementrian Sihir. Sibuk, tapi menyenangkan. Ayahnya tampak tak pernah terganggu dengan kesibukannya, malah menikmati saat-saat bekerja. Lyssie juga ingin seperti itu, lagipula ia bukan orang yang suka mengambil resiko aneh-aneh seperti berkutat dengan satwa liar atau membuat eksperimen atau semacamnya.

Baginya, semakin aman semakin baik.

Banyak cabang di Kementrian Sihir, tentu, dan ia harus memutuskan salah satu. Sejauh ini ia tertarik pada Departemen Pelaksana Hukum Sihir. Lyssie tidak mencintai hukum, bahkan baginya kadang-kadang hukum bisa jadi sangat menjengkelkan, tapi selama ini ia selalu mematuhi hukum, dan sebal melihat orang-orang yang suka melanggarnya. Setelah melihat brosur, sekiranya ia sudah memilih cabang yang cocok: Kantor Penggunaan Sihir yang Tidak Pada Tempatnya.

Namun semua orang cerdas pasti memiliki rencana cadangan. Ia tahu itu, walaupun dengan rendah hati ia tidak menganggap dirinya cerdas. Mungkin Departemen Pembalikan Sihir Tak Sengaja. Dua pilihan karir itu bermuara pada tiga mata pelajaran yang sama. Dahi gadis itu berkerut samar, tanda berpikir. Selama lima tahun ini ia mempelajari tujuh pelajaran dasar, ditambah tiga pelajaran pilihan sejak kelas tiga yang apabila dijumlahkan jadi sepuluh pelajaran. Kalau tiba-tiba ia hanya mempelajari tiga saja, itu berarti penurunan bagi daya intelegensinya. Bisa-bisa nanti dia bodoh karena hanya mempelajari sedikit hal. Setidaknya harus tambah satu.

Sepasang matanya kembali menelusuri brosur, lalu menemukan solusi yang tepat: Departemen Pemeliharaan Hukum Sihir, dengan dua mata pelajaran sama ditambah Ramuan. Cadangan yang tepat.

Jadi, nanti ia akan mengatakan pada Profesor Flitwick jika ia akan memilih pelajaran Mantra, Transfigurasi, Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, dan Ramuan. Mereka akan tetap bertemu tahun di ajaran mendatang.

0 comments: