Greetings

Hello. My name is Tchi and this blog’s mine. I don’t write my own story here. I write about my RPG characters and Binjai Kingdom’s funny stories. Click here to read ‘my real stories’.

RPG Characters

RPG Characters

Saturday, August 21, 2010

PTIH 7, 89-90

Pagi ini Lyssie merasa pusing. Semalam ia sibuk membalas surat-surat dari kerabatnya yang sudah bertumpuk, sampai jam dua dini hari. Wajar saja, sebab terakhir kali nona elang itu membalas surat adalah saat ia kelas empat, dan protes keras sudah membombardirnya. Hah. Tidak tahu apa kalau Lyssie sedang sibuk belajar. Tahun ini kan tahun terakhirnya. Lagipula ia sudah dewasa, tujuh belas tahun--bukan lagi anak kecil yang harus selalu ditanya kabarnya.

Well, si nona dewasa ini sekarang sudah duduk lunglai di mejanya. Warna biru keunguan tampak jelas menjejak di bawah kelopak matanya. Rambut coklatnya mengikal dengan berantakan di bagian bawah, menandakan kondisi tidak fitnya. Warna matanya yang biasa keemasan sekarang pudar, nyaris seperti kuning biasa. Seharusnya tadi ia menemui Madam Pomfrey, bukannya malah memaksakan diri masuk kelas.

Suara debam yang keras mengagetkannya, lalu seketika posisinya menjadi lebih sigap. Guru PTIH tahun ini tampaknya diam-diam menakutkan. Lyssie menenggak ludah. Guru-guru PTIH memang tak pernah menjadi guru favoritnya. Padahal pelajarannya menyenangkan. Gadis itu selalu menikmati setiap buku-buku tentang mata pelajaran tersebut yang pernah dibacanya.

Sang guru PTIH mendekati mejanya di depan kelas, dan menyibak kain yang menyelubungi sebuah kotak besi. Ia menjentikkan tongkat di tangannya. Seketika pintu kotak besi terbuka, sehingga seekor kucing keluar dari dalamnya...

"Crucio!"

Lyssie terbelalak. Rasa lesunya berubah jadi keterkejutan nyata. Jeritan nyaris keluar dari bibirnya, hanya tertahan rasa iba yang kini menjalari setiap sel tubuhnya. Demi Merlin, alangkah kasihannya binatang malang itu... Lyselle Arcfond terkesiap di mejanya, tangan kanannya menutup mulut tak percaya. Sepasang kelereng emasnya menatap nanar kucing yang kesakitan, juga gurunya yang dengan tenang meminta mereka, para murid, mendefinisikan apa yang baru saja diperbuatnya.

Etcha buru-buru menjawab, sepertinya berharap semakin cepat ia berbicara semakin cepat kucing itu berhenti disiksa. Raungan Agustin menyusul. Sepertinya... sepertinya kucing itu kucingnya. Lyssie gemetar, terbayang jika hewan itu Law, kucingnya sendiri. Ia tak habis pikir mengapa guru itu bisa sedemikian tega...

Yukihiro menyuarakan ketidaksetujuannya. Lyssie menghela napas, kemudian ikut mengacungkan tangan.

"Saya... ingin menambahkan, Prof. Kutukan Cruciatus ditemukan pada awal abad pertengahan oleh penyihir hitam. Sangat populer pada saat... Kau-Tahu-Siapa berkuasa. Efeknya sangat menyiksa, dan bisa mengakibatkan trauma bahkan cacat permanen apabila digunakan terus-menerus..."

Kata-kata Lyssie menggantung, tapi rasanya tenaganya sudah habis dan ia tak berniat untuk melanjutkan. Ia hanya berharap semoga kucing itu cepat dilepaskan.

0 comments: